Google SGE (Search Generative Experience) adalah fitur baru yang menampilkan jawaban berbasis AI secara langsung di halaman pencarian. Fitur ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2023, dan telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa bulan terakhir.
Dampak SGE pada berbagai industri sangatlah beragam. Beberapa industri, seperti kesehatan, e-commerce, dan B2B tech, telah merasakan dampak yang signifikan. Sementara itu, industri lain, seperti restoran, hiburan, dan perjalanan, masih menunjukkan dampak yang lebih rendah.
Dalam artikel ini, penulis akan membahas dampak Google SGE pada berbagai industri, serta fitur-fitur menarik yang muncul di dalamnya.
Dampak Google SGE pada Industri Kesehatan
Industri kesehatan adalah salah satu industri yang paling merasakan dampak SGE. Google SGE telah digunakan untuk menampilkan informasi kesehatan, seperti gejala penyakit, cara pengobatan, dan rekomendasi dokter.
Analisis oleh BrightEdge Generative Parser menunjukkan bahwa 76% pencarian kesehatan di Google telah terpengaruh SGE. Dari jumlah tersebut, 70% berupa jawaban AI lengkap (Collapsed), dan 17% berupa jawaban opt-in (menunggu permintaan pengguna).
Hal ini mengejutkan mengingat topik kesehatan termasuk kategori Your Money Your Life (YMYL) yang biasanya dijaga ketat Google. Namun, Google tampaknya percaya bahwa SGE dapat memberikan informasi kesehatan yang akurat dan bermanfaat bagi pengguna.
Dampak SGE pada Industri E-commerce
Industri e-commerce juga merupakan salah satu industri yang terdampak SGE. Google SGE telah digunakan untuk menampilkan informasi produk, seperti harga, spesifikasi, dan ulasan pengguna.
Analisis oleh BrightEdge Generative Parser menunjukkan bahwa 49% pencarian e-commerce di Google telah terpengaruh SGE. Dari jumlah tersebut, 25% berupa jawaban AI lengkap, dan 72% berupa jawaban opt-in.
Pengguna e-commerce lebih sering memilih opsi opt-in, menunjukkan minat mereka terhadap informasi tambahan dari AI.
Dampak SGE pada Industri Lainnya
Selain kesehatan dan e-commerce, Google SGE juga telah berdampak pada industri lain, seperti B2B tech, asuransi, dan pendidikan.
Analisis oleh BrightEdge Generative Parser menunjukkan bahwa:
- Industri B2B tech telah terpengaruh SGE sebesar 48%, dengan pola serupa e-commerce (23% Collapsed, 72% opt-in).
- Industri asuransi telah terpengaruh SGE sebesar 45%, dengan distribusi lebih merata antara Collapsed (34%), opt-in (35%), dan None (31%).
- Industri pendidikan telah terpengaruh SGE sebesar 44%, dengan opt-in mendominasi (80%).
Fitur Google SGE yang Semakin Menonjol
Google terus mengembangkan fitur-fitur baru dalam Google SGE. Beberapa fitur yang semakin menonjol antara lain:
- Places
Fitur Places adalah salah satu fitur SGE yang paling banyak digunakan. Fitur ini menampilkan informasi lokal, seperti alamat, jam buka, nomor telepon, dan ulasan pengguna. Fitur ini mirip dengan local pack, tetapi informasinya lebih lengkap dan interaktif. - Unordered Lists
Fitur Unordered Lists menampilkan daftar tak berurutan yang dilengkapi dengan gambar dan deskripsi. Fitur ini sering digunakan untuk menampilkan daftar produk, tempat, atau fakta. - Reviews
Fitur Reviews menampilkan cuplikan ulasan pengguna yang bisa diklik. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melihat ulasan lengkap tanpa harus meninggalkan halaman pencarian. - Perks
Fitur Perks menampilkan tanda khusus, seperti gratis ongkir atau ketersediaan stok, untuk produk e-commerce. Fitur ini memudahkan pengguna untuk menemukan produk yang memenuhi kebutuhan mereka.
Selain fitur-fitur di atas, Google juga sedang mengembangkan fitur-fitur SGE lainnya, seperti:
- Visualizations: Fitur ini akan menampilkan visualisasi data, seperti grafik atau peta, untuk membantu pengguna memahami informasi.
- Question Answering: Fitur ini akan menjawab pertanyaan pengguna secara langsung, tanpa mengharuskan mereka untuk mengklik tautan.
- Chatbots: Fitur ini akan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan Google secara langsung melalui percakapan teks.
Fitur-fitur ini akan semakin memperluas cakupan Google SGE dan menjadikannya sebagai pengalaman pencarian yang lebih kaya dan informatif.
Dampak Google SGE pada Brand
AI atau kecerdasan buatan telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita mencari informasi.
Google SGE (Search Generative Experience) adalah salah satu contohnya. Fitur ini menampilkan jawaban berbasis AI secara langsung di halaman pencarian, tanpa mengharuskan pengguna untuk mengklik tautan.
SGE memiliki dampak yang signifikan bagi brand. Berikut adalah beberapa dampak yang perlu diperhatikan oleh brand:
- Kontrol yang lebih sedikit terhadap customer journey
Google SGE memberikan kontrol yang lebih besar kepada Google dalam menentukan kualitas dan relevansi brand. Hal ini dikarenakan Google yang menentukan informasi apa saja yang akan ditampilkan di SGE.
Contohnya, jika seorang pengguna mencari informasi tentang mobil BMW, SGE mungkin menampilkan informasi tentang keunggulan dan kekurangan mobil BMW. Informasi ini dapat mempengaruhi keputusan pengguna untuk membeli mobil BMW atau tidak.
- Pengaruh “opini” berbasis AI
SGE tidak hanya menampilkan informasi web, tetapi juga “opini” berbasis AI. Opini ini dapat berupa pro-kontra atau pertimbangan kritis tentang brand.
Contohnya, SGE untuk brand mobil BMW mungkin menyertakan informasi tentang biaya perawatan tinggi atau kendala pasokan suku cadang. Informasi ini dapat membuat pengguna mempertimbangkan ulang untuk membeli mobil BMW.
Tips untuk Brand Menghadapi Search Generative Experience
Untuk menghadapi dampak Google SGE, brand perlu melakukan beberapa hal berikut:
1. Pahami pola pencarian pengguna
Pola pencarian pengguna adalah cara pengguna mencari informasi di internet. Pola pencarian ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:
- Kata kunci yang digunakan
- Perangkat yang digunakan
- Lokasi pengguna
- Waktu pencarian
Brand perlu memahami pola pencarian pengguna untuk menentukan informasi apa saja yang perlu ditampilkan di website mereka. Contohnya, jika pengguna sering mencari informasi tentang harga produk, maka brand perlu memastikan bahwa informasi harga produk mereka mudah ditemukan di website.
Untuk memahami pola pencarian pengguna, brand dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Analisis data pencarian
- Melakukan survei atau wawancara dengan pengguna
- Mengikuti tren pencarian
Data pencarian dapat diperoleh dari Google Search Console. Survei atau wawancara dengan pengguna dapat dilakukan melalui media sosial, email, atau survei online. Tren pencarian dapat dipantau melalui Google Trends.
Dengan memahami pola pencarian pengguna, brand dapat membuat konten yang relevan dan menarik bagi pengguna. Konten yang relevan dan menarik akan lebih berpeluang untuk muncul di SGE.
2. Buat konten yang berkualitas dan informatif
Konten yang berkualitas dan informatif adalah konten yang dapat menjawab pertanyaan pengguna dengan jelas dan mudah dipahami. Konten ini juga harus relevan dengan kebutuhan pengguna.
Contohnya, jika pengguna mencari informasi tentang cara menggunakan produk, maka brand perlu membuat konten yang menjelaskan cara menggunakan produk tersebut secara langkah demi langkah.
3. Gunakan SEO yang tepat
SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization. SEO adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan peringkat website di hasil pencarian Google. Dengan SEO yang tepat, website brand akan lebih berpeluang untuk muncul di SGE.
Berikut adalah beberapa tips SEO yang dapat diterapkan oleh brand:
- Gunakan kata kunci yang relevan
- Buat konten yang berkualitas dan informatif
- Optimalkan website untuk perangkat seluler
Dengan memahami dampak SGE dan mengambil langkah-langkah yang tepat, brand dapat menghadapi dampak SGE dan meningkatkan peluang mereka untuk sukses di era pencarian yang digerakkan AI.
Kesimpulan
Google SGE mengubah lanskap pencarian secara drastis. Brand yang mampu beradaptasi dengan “intent” dan “conversational” baru ini akan menuai keuntungan besar di era pencarian yang digerakkan AI.
Sumber :