Selasa 30 Juli 2024, saya berkesempatan mengunjungi salah satu alumni pesantren digital marketing Laskarseo yang kini membangun usaha Aqiqah Semarang.
Pertemuan ini membawa saya kembali mengenang masa-masa ketika saya dan tim Laskarseo menjalankan program gratis yang membekali para peserta dengan ilmu digital marketing sambil memperdalam hafalan Al-Qur’an. Sungguh terasa sekali kerinduan akan momen-momen berharga itu.
Sebelum mengunjungi Semarang, saya sempat disibukkan dengan beberapa pertemuan di Klaten dan Jogja pada tanggal 28 dan 29 Juli. Namun, begitu ada kesempatan, saya langsung meluncur ke lokasi usaha alumni kami yang berada di perbatasan Semarang dan Demak.
Rencana ini sudah lama saya idamkan, namun kesibukan yang menumpuk membuat saya baru bisa mewujudkannya sekarang.
Tentang Alumni
Khalid, begitulah nama alumni Laskarseo angkatan pertama yang saya kunjungi. Beliau memulai perjalanannya bersama Pesantren Laskarseo pada tahun 2017 bersama lima peserta lainnya.
Dalam kurun waktu tujuh tahun, Khalid telah berhasil membangun peternakan kambing, membuka usaha Aqiqah Semarang, dan bahkan mulai merambah ke bisnis susu kambing.
Faktor Utama Kesuksesan Aqiqah Semarang
Ketika saya bertanya tentang faktor utama kesuksesannya, Khalid dengan tegas menyatakan bahwa keuletan adalah kunci utamanya. Beliau menceritakan dengan gamblang lika-liku perjalanan bisnisnya, mulai dari kegagalan membuka toko plastik hingga akhirnya menemukan passion di bidang peternakan kambing.
“Saat memutuskan pulang kampung waktu itu, Mas, saya pernah membuka toko plastik. Sayangnya, usaha itu tidak berjalan lancar dan harus ditutup dengan kerugian yang cukup besar.
Akhirnya, saya mencoba ternak kambing, mulai dari satu kandang dengan lima ekor kambing sampai bisa seperti sekarang ini. Saya memang hobi beternak, jadi kalau masuk kandang itu bisa lupa waktu, Mas,” ujar Khalid sambil tersenyum.
Ilmu digital marketing yang didapat dari Laskarseo juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan bisnis Aqiqah Semarang. Khalid memanfaatkan ilmu tersebut untuk memasarkan produknya secara online.
Selain itu, lokasi usahanya yang berada di perbatasan Semarang juga menjadi keuntungan tersendiri, karena lebih mudah dijangkau oleh konsumen dari Semarang.
“Idul Adha kemarin, penjualan kurban juga cukup bagus, Mas. Khusus untuk penjualan kurban, saya hanya mengandalkan SEO,” tambah Khalid.
Mendengar cerita Khalid, saya tidak bisa menahan rasa kagum. Namun, di balik kesuksesannya, ternyata Khalid juga pernah mengalami banyak tantangan. Salah satunya adalah kematian ternak.
Tantangan Bisnis Aqiqah Semarang
“Ternak kambing seperti ini pasti ada juga yang mati, kan, Lid?” tanya saya.
“Bukan ada lagi, Mas. Kalau di total dari awal, mungkin sudah ratusan juta kerugian dari kambing yang mati.
Pernah ada satu kambing yang kita pelihara dari kecil sampai besar, khusus untuk dijual saat Idul Adha. Kalau ditaksir, bisa laku di harga 4 sampai 5 juta. Tapi, qodarullah, kambingnya mati beberapa minggu menjelang Idul Adha,” jawab Khalid dengan nada sedih.
Meski begitu, Khalid tetap optimis. “Tapi, dinikmati saja, Mas. Namanya bisnis, pasti ada risikonya,” ujarnya.
Yang membuat saya bangga
Yang membuat saya semakin bangga dengan usaha Aqiqah Semarang adalah komitmen Khalid terhadap kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar.
Dengan melibatkan warga sekitar dalam proses produksi, mulai dari perawatan kambing hingga pengolahan daging, Khalid tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membangun hubungan yang erat dengan sekitar.
Ibu-ibu rumah tangga yang sebelumnya mungkin hanya mengandalkan pekerjaan di sawah, kini memiliki penghasilan tambahan yang signifikan. Hal ini tentu saja berdampak positif pada kualitas hidup mereka dan keluarga.
Model bisnis yang berkelanjutan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan lingkungan.
Keputusan Khalid untuk melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan petani sekitar juga menunjukkan kepeduliannya terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan.
Hal ini membuat Aqiqah Semarang tidak hanya menjadi usaha yang sukses, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi pelaku usaha lainnya.
Anda yang berdomisili di Semarang atau sekitarnya dan membutuhkan kambing baik untuk Aqiqah, Kurban atau apapun bisa langsung menghubungi Khalid disini >> https://mubarokfarm.com/kontak-kami/
Rindu Keberadaan Pesantren Digital
Kunjungan kemarin mengingatkan saya betapa berharganya program pesantren digital marketing yang pernah kami adakan. Program ini tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan dan kepedulian sosial pada para peserta.
Melihat kesuksesan alumni seperti Khalid, saya yakin bahwa dampak dari program ini akan terus dirasakan dalam jangka panjang. Semoga dalam waktu dekat, kita bisa kembali menghadirkan program yang serupa untuk menginspirasi lebih banyak lagi generasi muda.