Seiring berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI), muncul pertanyaan menarik: bagaimana dampak gambar yang dihasilkan AI terhadap pengalaman pengguna dibandingkan dengan foto stok tradisional? John Mueller, Google Search Advocate, baru-baru ini membagikan pemikirannya tentang topik ini, memicu diskusi hangat di kalangan SEO.
Dalam tulisan ini, penulis akan membahas perbandingan antara gambar yang dihasilkan AI dan foto stok dari perspektif pengguna. Penulis akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan konten, audiens, dan standar profesional untuk memberikan kesimpulan yang komprehensif.
Gambar AI untuk Tujuan Khusus
Mueller membedakan dua situasi: pertama, situasi di mana foto spesifik diperlukan (misalnya, menampilkan produk) dan kedua, situasi di mana gambar digunakan sebagai hiasan tambahan. Untuk yang pertama, foto asli sangatlah penting. Saat membeli koper online, misalnya, kita membutuhkan representasi akurat agar yakin dengan keputusan. Foto produk, meski mungkin diedit, harus didasarkan pada realita.
Gambar AI dapat digunakan untuk tujuan khusus, seperti menampilkan produk atau layanan. Namun, penting untuk memastikan bahwa gambar tersebut akurat dan representatif. Jika tidak, pengguna mungkin akan kecewa dan kehilangan kepercayaan pada website tersebut.
Gambar AI untuk Hiasan Tambahan
Namun, untuk memperkaya konten secara umum, Mueller berpendapat bahwa perbedaan antara foto stok dan gambar AI sebenarnya kecil. Keduanya dapat meningkatkan daya tarik visual, membuat konten lebih menarik dan menyenangkan. Keputusan menggunakan yang mana bergantung pada kebutuhan dan tujuan spesifik konten website.
Gambar AI dapat digunakan untuk tujuan umum, seperti mempercantik konten atau menambahkan informasi tambahan. Dalam hal ini, kualitas dan orisinalitas gambar menjadi kurang penting. Pengguna lebih tertarik pada gambar yang menarik dan relevan dengan konten.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pengguna
Selain tujuan konten, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi persepsi pengguna terhadap gambar AI, yaitu:
- Relevansi topik website: Untuk topik tertentu, audiens mungkin mengharapkan gambar asli, sedangkan untuk topik lain, perbedaan antara keduanya mungkin tidak signifikan. Hal ini terkait dengan optimasi mesin pencari (SEO), karena Mueller berhipotesis bahwa pengguna cenderung menggunakan pencarian visual untuk topik di mana gambar asli diutamakan.
- Kualitas gambar: Kualitas gambar, baik dari segi teknis maupun artistik, dapat memengaruhi persepsi pengguna. Gambar AI yang berkualitas tinggi dapat terlihat realistis dan menarik, sedangkan gambar AI yang berkualitas rendah dapat terlihat palsu dan mengganggu.
- Standar profesional: Beberapa pengguna mungkin mengharapkan gambar yang memenuhi standar profesional, bahkan untuk konten yang tidak spesifik. Hal ini penting untuk dipertimbangkan oleh pemilik website bisnis, karena dapat berdampak pada citra profesionalitas perusahaan.
Kesimpulan
Perdebatan gambar AI vs. foto stok masih terbuka. Keputusan terbaik bergantung pada tujuan konten, audiens, dan standar profesional yang ingin diterapkan. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum memanfaatkan teknologi AI yang semakin canggih dalam dunia visual.
Berdasarkan pengalaman saya, algoritma Google lebih menyukai foto asli yang orisinil, meskipun hanya diambil dengan kamera handphone. Foto-foto seperti ini dapat meningkatkan optimasi SEO.
Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis memberikan beberapa rekomendasi berikut untuk pemilik website yang mempertimbangkan penggunaan gambar AI:
- Pahami tujuan konten Anda: Gambar AI dapat digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari menampilkan produk hingga mempercantik konten. Pahami tujuan konten Anda sebelum memutuskan jenis gambar yang tepat.
- Pertimbangkan audiens Anda: Setiap audiens memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda. Pertimbangkan audiens Anda saat memilih jenis gambar.
- Gunakan gambar berkualitas tinggi: Kualitas gambar dapat memengaruhi persepsi pengguna. Gunakan gambar AI yang berkualitas tinggi untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
- Jangan tergoda oleh kemudahan dan biaya: Gambar AI dapat lebih mudah dan murah daripada foto stok tradisional. Namun, jangan tergoda untuk menggunakan gambar AI yang berkualitas rendah. Kualitas dan profesionalisme, seringkali membutuhkan waktu dan pengalaman.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, pemilik website dapat membuat keputusan yang tepat tentang penggunaan gambar AI.
Sumber :