Apa Itu Google Autocomplete dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Ketika sedang membuka beranda Google, kemungkinan besar Anda akan mengetahui apa yang ingin diketik pada mesin telusur. Anda memasukkan satu kata atau satu huruf, Google pun akan mengisi kotak pencarian dengan daftar “prediksi” bahkan sebelum Anda selesai mengetiknya.

Fitur tersebut disebut dengan Google Autocomplete. Namun masih banyak yang belum paham bagaimana Google menghasilkan prediksi itu. Untuk mengetahuinya, simak artikel ini hingga selesai!

Tentang Google Autocomplete

Google Autocomplete atau Pelengkapan Otomatis sendiri merupakan sebuah fitur pencarian Google yang bisa membantu user untuk melengkapi search query. Sistem otomatis yang satu ini sangat memudahkan user melakukan penelusuran tanpa perlu menulis kueri secara lengkap.

Apa Itu Google Autocomplete dan Bagaimana Cara Kerjanya

Dimulai pada tahun 2004 sebagai fitur eksperimental, fitur yang satu ini sepenuhnya diperkenalkan empat tahun kemudian sebagai Google Suggest dan diganti namanya menjadi Google Autocomplete pada tahun 2010.

Fitur autocomplete juga bisa Anda temukan di:

  • Halaman utama Google
  • Aplikasi smartphone
  • Kotak pencarian cepat dari dalam android
  • Bilah alamat “Omnibox” di dalam chrome

Anda bisa mulai mengetik hingga prediksinya muncul. Seperti contoh, dengan hanya mengetikkan “Ind” Google akan menampilkan prediksi seperti halnya “Indonesia” atau “India”.

Selanjutnya para pengguna akan memiliki opsi untuk melanjutkan dengan mengetik kueri yang diinginkan ataupun memilih dari pilihan dropdown.

Dalam hal ini, jika memang Anda tahu apa yang ingin ditelusuri, mengapa memerlukan Google memberitahu Anda?

Jawabannya, tentu hal itu untuk menghemat waktu, yang mana meskipun Pelengkapan Otomatis dimulai sebagai fitur untuk pencarian desktop bertahun-tahun lalu. Hingga saat ini sudah menjadi fitur penghemat waktu yang cukup populer di perangkat seluler.

Bahkan Google sendiri memperkirakan secara kumulatif, bahwa fitur ini bisa menghemat pengetikan yang setara dengan lebih dari 200 tahun setiap hari. Rata-rata dapat mengurangi pengetikan secara keseluruhan sekitar 25%.

Bagaimana Cara Kerja Google Autocomplete Ini?

Sebetulnya, Google Penelusuran tidak tahu bagaimana cara membaca pikiran manusia. Sebaliknya, hal itu membuat prediksi yang cukup diperhitungkan dengan melihat pencarian yang dilakukan oleh manusia sungguhan.

Pelengkapan otomatis ini bisa menampilkan kueri uum serta tren yang cukup relevan dengan karakter yang Anda masukkan ke dalam bilah pencarian. Adapun beberapa faktor utama yang digunakan Google Autocomplete untuk memprediksi kueri penelusuran, diantaranya:

  • Topik yang sedang trending
  • Popularitas secara keseluruhan
  • History pencarian Anda
  • Lokasi Anda berada

Sederhananya, hasil yang ditampilkan tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa hal yang sudah pernah Anda telusuri, lokasi dari asal penelusuran, serta data istilah penelusuran yang sudah dikumpulkan Google. 

Dengan menggunakan semua data tersebut, secara otomatis Google bisa memprediksi apa yang akan Anda cari.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Cara Kerjanya

Untuk mengetahui lebih detail seputar bagaimana cara kerja dari Google Autocomplete ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu:

  • Popularitas dari permintaan pencarian

Mengenai prediksi kueri penelusuran, popularitas seringkali berjalan seiring dengan apa yang sedang tren. Namun, tren juga bisa memudar seiring berjalannya waktu, sementara satu atau lebih subjek mungkin saja selalu dihubungkan bersama.

Sedangkan, untuk beberapa pencarian yang jauh lebih umum, beberapa yang kurang populer mungkin saja ditampilkan di atas pencarian yang lebih umum jika Google menganggapnya lebih umum jika Google menganggapnya lebih relevan. Singkatnya, dipersonalisasi > populer.

  • Permintaan dari pencarian sebelumnya

Adapun daftar dropdown prediksi akan menyertakan variasi topik serta pernyataan, tergantung pada siapa yang melakukan pencarian. Dalam mempercepat proses pencarian serta mengidentifikasi apa yang mungkin Anda cari, Google bisa menyaring pencarian Anda sebelumnya.

Anda bisa mengenali bahwa hasil penelusuran sebelumnya muncul karena teks yang disorot berwarna ungu. Pada desktop, Anda akan melihat kata “Hapus” muncul di samping prediksi yang bisa di klik jika ingin menghapus penelusuran sebelumnya.

Akan tetapi, pada ponsel segalanya akan terlihat sedikit berbeda. Anda bisa melihat ikon jam di sebelah kiri untuk penelusuran sebelumnya serta tombol x di sebelah kanan untuk menghapusnya.

  • Bahasa dan lokasi

Dengan adanya layanan yang begitu personal, memang tidak mengherankan jika tak semua orang menerima saran yang sama. Diantara faktor yang bisa menyesuaikan pengalaman Anda yakni bahasa yang digunakan untuk menelusuri dan lokasi tempat menelusurinya.

Baik itu negara, negara bagian maupun provinsi, hingga kota, semuanya bisa menghasilkan saran yang berbeda. Apakah itu tempat tinggal Anda saat ini ataukah asal Anda.

Saran yang berbeda juga bisa muncul jika Anda memberitahu Google bahwa Anda lebih senang menelusuri dalam bahasa tertentu atau berdasarkan bahasa yang dianggap Google sedang Anda gunakan, sebagaimana ditentukan oleh setelan pada browser.

Alasan Google Menghapus Beberapa Prediksi

Perlu Anda ketahui, Google juga menguraikan bahwa Pelengkapan Otomatis membuat “prediksi” daripada “saran”. 

Hal tersebut mungkin saja disebabkan oleh beberapa klaim kontroversial serta hukum yang dibuat sebelumnya menyatakan bahwa Google mempromosikan informasi berbahaya, menyinggung, hingga tidak akurat. Ini dilakukan dengan menyarankan kueri penelusuran tertentu.

Ketika melakukan rebranding di bulan Oktober 2010, Google beralih dari “Suggest” karena memang tidak menawarkan istilah yang paling bijaksana, sesuai, atau penuh perhatian.

Sebuah perusahaan lebih senang menggunakan “prediksi” serta berkomitmen untuk memperbaiki layanan dengan mengambil umpan balik serta memantau pencarian. 

Disamping itu, Google Autocomplete juga dirancang untuk membantu orang dalam menyelesaikan pencarian yang ingin mereka lakukan. Fitur yang satu ini menawarkan prediksi berdasarkan pada kueri yang kemungkinan besar bisa terus Anda masukkan.

Walaupun hasilnya menunjukkan pada beberapa faktor di atas, Google menghapus prediksi yang bertentangan dengan kebijakan perlengkapan otomatisnya, yang memblokir:

  • Prediksi kebencian terhadap kelompok serta individu berdasarkan ras, agama, seksualitas, maupun demografi lainnya.
  • Prediksi seksual eksplisit yang tidak mencakup maupun terkait dengan topik medis, ilmiah, maupun pendidikan seks.
  • Prediksi kekerasan ataupun hal-hal yang berbahaya.
  • Segala aktivitas yang berbahaya dalam prediksi.

Selain itu, Google pun bisa menghapus prediksi yang dianggap spam, berkaitan erat dengan pembajakan, maupun sebagai tanggapan atas permintaan hukum yang valid.

Cara Melaporkan Prediksi Autocomplete yang Tidak Pantas

Jika memang menemukan sesuatu yang tidak beres, atau membuat Anda tidak nyaman. Anda bisa melaporkannya menggunakan tautan “Laporkan Prediksi yang Tidak Pantas”, yang seringkali muncul di bawah kotak telusur di desktop.

Bagi siapa saja yang menelusurinya di pencarian seluler atau menggunakan aplikasi Google untuk Android, tekan lama prediksi untuk mendapatkan opsi pelaporan. 

Mereka yang menggunakan aplikasi Google di iOS bisa menggeser ke kiri untuk mendapatkan opsi pelaporan.

Selain itu, Google juga meyakinkan para penggunanya bahwa mereka tidak hanya menghapus prediksi yang dilaporkan serta melanggar kebijakan mereka. Namun menyelidiki juga prediksi yang erat kaitannya untuk memberikan solusi lebih luas serta mencegah prediksi yang tak pantas dibuat di masa depan. 

Itulah beberapa informasi penting seputar Google Autocomplete yang penting Anda pahami. Intinya Fitur yang satu ini sangat bermanfaat untuk semua jenis pengguna dan sangat membantu dalam melakukan penelusuran serta memuat halaman secara cepat. Semoga informasi ini bermanfaat!

Sumber :
searchengineland

5/5 - (1 vote)
Scroll to Top