Pada bulan Desember, Google memperkenalkan continuous to scroll atau scroll terus menerus ke hasil pencarian desktop. Bahkan para praktisi SEO pun segera mengantisipasi tentang apa dampak dari langkah itu terhadap industri.
Menanggapi hal tersebut, dalam artikel ini kami akan membahas tentang relevansi pengguliran yang berkelanjutan saat ini, dampak potensialnya terhadap pengalaman penelusuran, hingga bagaimana SEO bisa beradaptasi. Simak ulasan lengkapnya berikut!
Google Continuous Scrolling Ini Untuk Mengklik atau Menggulir? Itu Bukan Pertanyaannya!
Banyak yang melihat, gulir secara terus menerus itu menandakan perpindahan dari metafora “page” yang memang cukup ketinggalan zaman. Bahkan ada beberapa diantaranya yang sejak tahun 1990-an menggunakan istilah “halaman web” yang seolah-olah situs websitenya dicetak diatas kertas.
Meskipun lebih dari 20 tahun kemajuan teknologi, metafora yang cacat memang masih tetap ada bahkan pada SERP Google. Namun hal itu mungkin akan segera menghilang.
Saat ini konsep scrolling cukup tersebar luas di website. Sebagian besar halaman website diperluas “below the fold” dan sebagian besar konten bisa dijangkau melalui pengguliran, cara termudah untuk menavigasi situs websitenya.
Itulah sebabnya dalam beberapa tahun terakhir, pengalaman pengguna gulir ditingkatkan dengan kontinuitas. Dengan cara inilah konten website dimuat sesuai dengan permintaan ketika pengguna menggulir ke bawah, yang dengan begitu namanya adalah “infinite scroll” atau “gulir tak terbatas”.
Secara teknis, hal tersebut tidak terbatas karena gulungan hanya bertahan selama ada konten untuk ditampilkan. Sebaliknya, istilah yang tepat adalah “continuous scroll” atau “gulir terus menerus”.
Pendekatan ini diterapkan oleh sebagian besar platform media sosial untuk menunjukkan kepada pengguna aliran konten yang tidak terbatas, dan seringkali membuatnya ketagihan.
Freedom, sebuah aplikasi yang memblokir situs gulir tak terbatas, memang semakin populer diantara orang-orang yang ingin menghilangkan gangguan serta memastikan produktivitas ketika bekerja.
Bahkan banyak penerbit yang mulai menggabungkan pendekatan pagination serta scrolling, dimana users dilayani dengan artikel baru setelah mereka mencapai akhir posting yang dibaca. SEO pun masih sangat bergantung pada metafora halaman untuk menetapkan keyword tertentu ke konten tertentu.
Sebaliknya, untuk mesin pencari yang lebih kecil seperti halnya DuckDuckGo sudah menyajikan hasil pencarian tanpa paginasi selama beberapa waktu.
Akan tetapi, para pengguna masih perlu mengklik tombol “hasil lainnya” yang mengungkap kumpulan SERP organik lainnya, dan search engine masih menampilkan angka pada halaman hasil. Orang-orang lebih cenderung menggulir daripada mengklik dan itu psikologi sederhana.
Jadi, mengapa berhenti dan melakukan tindakan yang berbeda saat jauh lebih mudah untuk bergerak ke arah yang sudah mulai dituju?
Above The Fold: Kebenaran atau Hanya Mitos?
Konsep dari above the fold berakar dari surat kabar tradisional. Oleh karena ukurannya yang besar, surat kabar seringkali dilipat menjadi dua untuk dipajang di kios-kios koran atau dibawa berkeliling.
Seperti yang kita tahu, berita yang paling penting ditempatkan pada halaman pertama bagian atas atau “above the fold”, dan terlihat oleh orang-orang yang lewat hingga bisa memindai berita utama.
Saat metafora page dan halaman depan ditransfer ke web, banyak pemilik situs web yang mulai menerapkan aturan sama untuk konten online. Lalu apakah “bagian atas” hanya berlaku untuk surat kabar nyata?
Arsitektur informasi, user yang berpengalaman, serta pakar desain grafis memiliki pendapat yang berbeda dan bertentangan dengan masalah tersebut.
Beberapa ahli pun percaya bahwa sangat penting untuk menempatkan elemen terpenting di bagian atas halaman yang terlihat tanpa perlu menggulir, mirip dengan konsep “bagian atas” dari surat kabar tradisional.
Banyak yang berfikir bahwa flip merupakan mitos di sebuah web karena kebanyakan orang cenderung menggulir ke bawah untuk melihat halaman web berikutnya.
Lalu apakah para ahli setuju dengan konsep tersebut? Sebagian dari mereka setuju bahwa menempatkan sebanyak mungkin halaman beranda atau halaman arahan sangatlah penting.
Hal itu karena rata-rata 80% pengunjung website hanya akan melihat satu page selama kunjungan mereka dan kembali tanpa mengklik apapun.
Dengan begitu, solusi gabungan nampaknya merupakan hal terbaik, termasuk menampilkan elemen penting yakni proposisi nilai, CTA, serta kontak di bagian atas dan bisa membuat sisanya terlihat di gulir tanpa bergantung pada klik ke halaman lain.
Bahkan beberapa desainer membuat efek mewah untuk lebih meningkatkan pengalaman menggulir konten atau halaman, dan menghapus metafora halaman untuk membuat “one-page websites”.
Apalagi dengan meningkatnya “kekacauan” pada hasil pencarian selama bertahun-tahun, termasuk sejumlah besar fitur SERP dan jumlah iklan yang terus bertambah. Google memerlukan lebih banyak ruang untuk berpotensi mendorong hasil organik aktual yang lebih jauh ke bawah SERP.
Bagaimana Pengguliran Berkelanjutan Bisa Mempengaruhi Search Experience dan SEO?
Perlu Anda ketahui, ada banyak kemungkinan cara pengguliran yang berkelanjutan bisa mempengaruhi search experience di Google dan dengan demikian juga merupakan praktik SEO.
Berikut adalah beberapa ide dari para pakar SEO lainnya yang memperdebatkan perubahan tersebut.
1. Tak Ada Lagi Hasil “Page 1”
Tidak akan ada lagi “Page 1” yang sebenarnya. Bahkan seorang analisis SEO senior dari Wayfair, Andrew Prince menyatakan:
“Ini mungkin mengakhiri permintaan ‘kami ingin memberi peringkat pada page 1’ sekarang karena 6 halaman hasil akan muncul ketika menggulir ke bawah”.
2. Lebih Banyak Hasil yang Bisa Dilihat
Kemungkinan besar user akan menggulir lebih jauh ke bawah daripada 10 hasil organik teratas. Ini biasanya karena kenyamanan yang baru ditemukan. SEO teknis dan pendiri Crawlina, Areej Abu Ali mendukung kesimpulan ini:
“Pada dasarnya manusia adalah penggulung. Hal ini merupakan kabar baik serta kemungkinan besar akan mencerminkan rasio klik-tayang yang lebih baik untuk domain berperingkat lebih rendah”.
3. 3 Teratas Kemungkinan Akan Kehilangan Perhatian
Sekarang ini tiga hasil teratas merupakan tujuan bagi sebagian besar klik organik. Hal ini sepertinya tidak akan berubah dalam waktu dekat, namun dominasi mereka mungkin saja berkurang.
Selama bertahun-tahun, para ahli sudah melihat kejadian ini karena proliferasi, seperti halnya fitur tambahan, lebih banyak jenis konten, dan berbagai elemen halaman.
4. Lebih Sedikit atau Lebih Banyak Kelompok Hasil dari Situs Website
Sebelumnya, Anda bisa mendapatkan dua hasil di page satu dan dua, atau bahkan dua hasil terpisah di page yang berbeda. Ketika Anda mengubah setting tampilan dari 10 hasil per halaman menjadi 100, Anda mungkin melihat dua hasil untuk satu situs digabungkan.
Meskipun biasanya ditampilkan lebih dari beberapa posisi terpisah, yakni artikel peringkat ke-9 akan dikelompokkan dengan yang lain dari peringkat ke-55.
Tentu menarik untuk melihat bagaimana Google akan menghadapinya mulai saat ini. Kluster hasil gabungan seperti itu pun awalnya menjadi lebih sering, namun kecil kemungkinannya untuk ditampilkan setelah Google menyesuaikan relevansinya dengan realitas baru pengguliran berkelanjutan.
Mengapa demikian? Hanya karena hasil kedua ada pada situs yang sama, tak selalu berarti hal itu sama bermanfaatnya dengan yang berperingkat tinggi lainnya.
Bagaimana SEO Spesialis Bisa Mengoptimasi dan Beradaptasi?
Jadi, bagaimana kita beradaptasi sebagai konten kreator, penerbit, serta praktisi SEO? Ini tergantung pada dampak yang didapatkan nantinya. Mengingat dari perkembangan sebelumnya, pertimbangkan perubahan ini pada pendekatan SEO Anda serta rencana permasalahan konten jangka panjang, seperti:
- Fokuslah pada poin-poin yang menggantung rendah dan berpotensi berada di peringkat 3 teratas
- Tampil menonjol di SERP dengan judul halaman menarik
- Manfaatkan fitur Google seperti halnya gambar dan “People Also Ask”
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang situs Anda untuk diklik.
Demikian informasi seputar Google Continuous Scrolling yang penting untuk Anda ketahui. Semoga artikel kami kali ini bermanfaat dan membantu Anda!
Sumber : searchengineland.com