Google sendiri bukan hanya mengubah cara menyajikan informasi kepada users serta memperbarui algoritmanya. Namun, cara pengguna mencari pun berubah.
Tentunya praktik SEO terbaik pun berubah setiap tahun. Jadi, pilihan terbaiknya adalah mengikuti bagaimana mengoptimalkan situs website dengan benar mulai hari ini.
Sinyal Keaslian dan Kegunaan
Sejak April 2021, Google sudah melakukan lima pembaruan ulasan produk.
Pedoman terkait yang diterbitkan Google untuk menulis ulasan produk merekomendasikan faktor spesifik pada halaman yang harus ada, agar halaman diberi peringkat untuk permintaan pencarian terkait ulasan produk.
Umumnya, review sebuah produk adalah mengungkapkan pendapat tentang sebuah produk, membandingkan fitur dengan biayanya, serta menjelaskan penilaian apakah produk itu layak dibeli atau tidak.
Namun saat ini, halaman website tidak cukup sekedar mengulas sebuah produk. Sebab itu pun harus otentik dan bermanfaat. Hal tersebut merupakan perubahan besar dalam peringkat situs.
- Sinyal pertama yakni tentang keaslian review produk.
- Sinyal kedua, untuk situs yang tidak menjual produk yang diulas. Hal ini berkaitan dengan manfaat bagi pengunjung situs dengan memberi mereka beberapa toko untuk membeli produk yang dicari.
Tentunya keaslian serta kegunaan sebagai sinyal relevansi ini merupakan perubahan besar untuk SEO.
Pencarian Semakin Banyak Tentang Konteks
Konteks pencarian bisa berpengaruh pada hasil pencariannya. Disini Google mendefinisikan ulang apa artinya menjadi relevan dengan memahami konteks dari users.
Ketika users atau pengguna menelusuri “Pizza, Google tidak hanya menampilkan resep dari makanan tersebut. Namun, akan menunjukkan juga restoran Pizza lokal.
Google bisa mendefinisikan arti dari frasa keyword “Pizza” itu sesuai dengan konteks penggunanya yang mencakup lokasi geografis users itu.
Bukan hanya itu, konteks lain yang berpengaruh pada hasil penelusuran adalah peristiwa terkini. Hal ini bisa mengubah arti frasa penelusuran dan inilah bagian dari apa yang dikenal sebagai Freshness Algorithm.
Algoritma tersebut akan memperhitungkan faktor berbasis waktu yang bisa mengubah arti frasa pencarian, hingga mempengaruhi situs website apa yang ditampilkan.
Pencarian Semakin Banyak Tentang Topik
Google semakin menjauh dari keyword dan lebih fokus ke arah memahami berbagai makna yang melekat dalam permintaan pencarian. Bahkan Google pun mendefinisikan ulang relevansi melalui konsep topik.
Saat users melakukan penelusuran dengan keyword “Mustang”, arti yang cukup relevan adalah mobil bukan?
Google pun mencantumkan beberapa topik yang terkait dengan mobil ini di bawah tab penelusuran. Sebut saja Ringkasan, Gambar, Shopping, Berita, Maps, Keuangan, Konfigurasi.
Dengan Anda mengklik salah satu dari topik tersebut, tentu akan menghasilkan hasil pencarian yang berbeda-beda dengan topik yang lainnya. Beberapa situs dengan peringkat teratas muncul pada topik yang berbeda karena relevan dengan banyak topik, hal yang penting untuk Anda pikirkan bukan?
Dalam sebuah artikel, Google menjelaskan bahwa pihaknya mengatur beberapa pencarian berdasarkan topik dan sub topik:
“Jadi, kami memperkenalkan cara yang baru untuk mengatur hasil penelusuran secara dinamis yang bisa membantu Anda lebih mudah menentukan informasi apa yang akan dijelajahi selanjutnya”.
PAA atau People Also Ask adalah cara bagi Google membantu para pengguna menavigasikan ke informasi yang sedang dicari, apalagi saat pengguna menelusuri dengan frasa keyword yang tidak jelas, seperti halnya ‘CBD’.
Dari hal itu, kueri yang tercantum dalam PAA adalah topik. Kebanyakan orang menganggapnya sebagai frasa keyword, padahal itu lebih dari sekedar keyword. Hal itu adalah topik untuk halaman web konten.
Saat mengklik topik pertama, “Apakah CBD melakukan sesuatu?” memunculkan artikel tentang topik apakah produk CBD berfungsi.
Beberapa orang serta peralatan senang menggunakan setiap kotak saran People Also Ask sebagai keyword yang digunakan dalam sebuah artikel komprehensif.
Namun perlu Anda ketahui, bahwa apa yang terlewatkan dari pendekatan itu adalah saran setiap individu hingga menjadi sebuah topik untuk satu artikel.
Sebab Google senang memberi peringkat pada konten yang tepat, seseorang akan lebih beruntung lagi membuat konten untuk setiap topik bukan dari giant page dengan banyak topik. Karena giant page ini tidak terlalu tepat.
Selanjutnya, fokus Google pada topik pun terus berlanjut. Hingga pada 28 September 2022 Google memperkenalkan lebih banyak cara untuk menyusun kueri penelusuran yang berdasarkan pada topik.
Fokus Google Pada Topik
Keyword memang penting, karena penggunaan frasa keyword yang tepat bisa membantu konten terhubung dengan users yang menggunakan keyword tersebut ketika mencari jawaban atau informasi.
Pengguna yang mahir cenderung menggunakan lebih banyak jargon. Namun pengguna yang kurang mahir dengan pengetahuan lebih sedikit akan menggunakan istilah yang lebih umum.
Dengan pemahaman tersebut, penting kiranya untuk diingat bahwa Google memahami dunia dalam hal topik dan bukan sekedar frasa keyword.
Ketika melihat sebuah halaman, Google memahami halaman tersebut pada tingkat “Tentang apa halaman tersebut? Apa topiknya?”.
Konten bisa saja terlihat tidak wajar saat penulis konten berfokus pada keyword. Hal ini terjadi karena artikel yang berfokus pada keyword akan cenderung berputar-putar saat penulis mencoba mengisi artikel dengan frase keyword yang ditargetkan, bahkan terkadang berulang.
Biasanya jika konten berfokus pada keyword lebih terasa tidak wajar, karena penulis berjuang membuat kalimat dengan menyertakan keyword.Jadi disamping memperhatikan keyword, cara yang lebih baik dalam membuat konten khususnya SEO adalah fokus pada topik dan informasi yang akan disampaikannya.
Sumber tulisan :
searchenginejournal