Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat nabi yang dijamin masuk surga, Anda pasti sudah dengar tentang kisah-kisah beliau terutama tentang beliau yang begitu dermawan.
Kali ini bukan itu yang akan dibahas, tapi saya akan lebih membahas tentang bagaimana Abdurrahman Bin Auf memulai usaha dengan modal yang sangat terbatas dan dalam waktu singkat usahanya berhasil membawa beliau menjadi orang terkaya nomor 3 di Madinah.
Baca sampai habis.
Hijrah
Abdurrahman bin Auf merupakan salah satu orang kaya di kota Mekkah, tapi ketika beliau hijrah ke kota Madinah, tidak satu pun hartanya dibawa kecuali pakaian yang menempel dibadannya.
Saat Hijrah, Nabi mempersaudarakan Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad bin Rabbi yang merupakan salah satu orang terkaya di kota Madinah.
Karena mengetahui saudaranya tersebut tidak memiliki harta apapun kecuali pakaian yang menempel di badannya, Sa’ad menawarkan setengah hartanya kepada Abdurrahman yang kemudian ditolak secara halus.
Padahal, jika Abdurrahman mau menerimanya beliau akan langsung menjadi salah satu orang terkaya di kota Madinah, tapi beliau malah menolaknya.
Ini yang disebut dengan Mental Kaya.
Kalau saya, ditawari seperti itu pasti sulit untuk menolaknya :).
Pelajaran yang bisa diambil dari sini adalah, mental kaya wajib dimiliki sebelum Anda menjadi kaya dan dalam posisi atau situasi apapun.
Jika dikatakan susah, saat itu tentu keadaan Abdurrahman sedang benar-benar susah karena tidak memiliki apapun. Tapi beliau tetap bermental kaya dengan menolak pemberian Sa’ad.
Beliau hanya meminta ditunjukkan dimana pasar tempat orang Madinah melakukan transaksi jual beli.
Riset Pasar
Setelah mengetahui lokasi pasar, sahabat nabi Abdurrahman melakukan riset. Mencari tau produk apa yang paling laris di pasar Madinah.
Saat itu beliau mendapati bahwa cangkul merupakan produk yang laris di kota Madinah.
Tidak berhenti sampai disitu kemudian Abdurrahman mencari tau apa pekerjaan utama orang-orang di kota Madinah dan beliau mendapati orang-orang di kota Madinah kebanyakan berkebun.
Dan cangkul merupakan salah satu produk yang dibutuhkan.
Mulai dari Kebutuhan Pasar
Pelajaran yang bisa kita ambil dari sini adalah untuk memulai usaha mulailah dari market, cari tau apa kebutuhan orang-orang yang ada disekitar Anda.
Kebanyakan dari kita termasuk saya dulu memulai bisnis dari mencari produknya lebih dulu, bahkan ada yang langsung memproduksi produk dalam jumlah yang sangat banyak.
Yang terjadi setelah produk tersedia kita bingung kemana harus menjual produk tersebut, akhirnya bangkrut dengan menyisakan stok yang cukup banyak.
Jika dimulai dari menemukan kebutuhan orang-orang disekitar kita ini semua tidak akan terjadi.
Contoh kasus
Beberapa tahun lalu saya sempat membaca kebutuhan orang-orang yang ada disekitar saya. Orang-orang disekitar saya merupakan orang-orang yang melakukan promosi menggunakan SEO, orang-orang yang sedang mempelajari SEO, praktisi-praktisi SEO.
Dari sini saya membaca masalah yang sering ditemui oleh praktisi SEO adalah pembuatan konten. Kebanyakan praktisi SEO tidak sempat menulis konten, atau tidak memiliki bakat menulis.
Saya coba hadirkan produk solusi untuk mereka yaitu membuka jasa artikel dan mulai memasarkannya ke semua teman-teman saya dengan cara :
- Memposting di semua sosial media yang saya miliki
- Menginfokan ke semua alumni pelatihan SEO
- Menginfokan ke semua peserta SEO
Alhasil dihari pertama saya sudah mendapatkan seratus lebih order artikel per hari, dan beberapa hari kemudian mencapai seribu artikel lebih per hari.
Langsung laris karena memang market disekitar saya membutuhkan produk tersebut, dan produk artikel ini belum tentu laris jika Anda yang mempromosikannya di market Anda.
Analisa kebutuhan market disekitar Anda
Saat ini coba Anda riset kebutuhan orang-orang di sekitar Anda, cek siapa saja teman sosial media, siapa saja teman offline Anda dan apa kebutuhan mereka.
Sebagai contoh misalnya orang-orang disekitar Anda merupakan seorang ibu muda muslim, maka produk kebutuhan mereka antara lain :
- Produk busana muslimah
- Produk anak kecil
- Produk parenting
Jika hasil riset Anda benar, produk-produk ini pasti laris.
Negosiasi
Setelah melakukan riset pasar, hal selanjutnya yang dilakukan sahabat nabi Abdurrahman bin Auf adalah mencari pedagang besar produk cangkul untuk diajak bekerjasama.
Diceritakan bahwa beliau melakukan nego bayar mundur untuk cangkul yang diambilnya.
Mulai dari 5 cangkul per hari, 20 cangkul sampai akhirnya beliau memiliki kios di pasar Madinah.
Pelajaran yang bisa diambil
Pelajaran yang bisa kita ambil dari sini adalah untuk memulai usaha tidak dibutuhkan modal atau bisa dimulai dengan modal seadanya.
Anda bisa mencari produsen atau distributor dari produk yang ingin dipasarkan kemudian mengajak mereka kerjasama.
Jangan takut ditolak, karena saya sendiri dulu banyak sekali mendapatkan penolakan ketika mengajak pemilik produk untuk kerjasama.
Jangankan orang lain, keluarga sendiri pernah menolak ketika saya menawarkan kerajasama untuk membantu menjualkan produknya.
Dari penolakan-penolakan ini pasti Anda mendapatkan orang-orang yang memang mau diajak kerjasama sesuai dengan keinginan Anda.
Melihat Peluang
Selain cara memulai usaha, yang bisa kita pelajari dari Abdurrahman Bin Auf adalah cara beliau melihat peluang.
Bagaimana ketika beliau melihat peluang tentang banyaknya orang yang mau berjualan di pasar Madinah dan tidak bisa melakukannya karena pasar sudah sangat penuh.
Beliau melihat lahan di dekat pasar Madinah dan memiliki ide untuk membuat pasar yang baru guna memenuhi kebutuhan ini.
Bedanya beliau dengan kita adalah ketika mendapatkan ide langsung eksekusi, langsung action. Sedangkan sebagian besar dari kita menjadikannya hanya sebatas ide yang akhirnya menguap begitu saja.
Selanjutnya sahabat nabi Abdurrahman bin Auf mencari tau siapa pemilik lahan tersebut untuk kemudian diajak kerjasama mewujudkan idenya membuat pasar yang baru guna memenuhi kebutuhan.
Alhasil kerjasama terjalin dan pasar baru berhasil diwujudkan.
Utamakan Akhirat
Hal berikutnya yang tidak bisa masuk ke dalam akal kita sebagai manusia biasa adalah beliau menerapkan sistem bayar seikhlasnya untuk sewa pasar baru tersebut.
Padahal, seandainya saja beliau menerapkan harga sewa yang sangat tinggi sekalipun bisa, karena melihat permintaan yang begitu banyak dan supply yang sangat sedikit.
Seperti yang kita ketahui saat permintaan lebih banyak daripada penawaran tentu akan mengakibatkan harga melambung tinggi.
Hal ini tidak dimanfaatkan oleh Abdurrahman, beliau mementingkan akhirat, berusaha membantu orang banyak dan mendapatkan pahala dari sana.
Hasilnya, bukannya membayar dengan harga yang sangat murah, justru karena puas Pedagang-pedagang tadi memberikan harta yang sangat banyak kepada Abdurrahman yang dengan ini menjadikan Abdurrahman termasuk salah satu orang terkaya di Madinah.
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari Cara Memulai Usaha Ala Abdurrahman bin Auf antara lain :
- Cara Memulai usaha yang minim resiko kegagalan atau minimal tidak menimbulkan kerugian yang besar jika gagal adalah dengan memulainya dari riset kebutuhan pasar.
- Memulai usaha bisa dilakukan tanpa modal atau minimal bisa dilakukan dengan modal seadanya yaitu dengan melakukan negosiasi dengan pemilik produk.
- Pintar-pintar membaca peluang dan mendapatkan ide bisnis dari peluang tersebut, jangan lupa eksekusi setiap ide yang didapat jangan biarkan ide menguap begitu saja.