Jarang Posting tapi Ribuan Kata, Sering Posting Tapi ratusan Kata? | Belajar SEO

Konten SEO Website Baru

Berikut ini merupakan Pertanyaan terpilih dari STJS (Sesi Tanya Jawab SEO) session 12 rabu, 22 April 2020 kemarin, di Grup WA Belajar SEO 2020.

Pertanyaan

“Mas untuk blog atau website baru itu bagusnya kita bikin artikel yang mendalam (ribuan kata) tapi post agak jarang atau kontennya kurang mendalam tapi update sering dan terus. Gimana itu mas?”

Belum join grupnya? Join disini –> Grup WA
Gratis

Pertanyaan yang sulit dijawab sebenarnya, karena jika bisa membahas artikel yang mendalam dengan ribuan kata dan konsisten setiap hari, kenapa harus membuat artikel-artikel pendek agar bisa rutin posting.

Ini bicara untuk website baru ya, kalau website yang sudah cukup baik secara peringkat dan authority, tidak terlalu masalah posting tidak setiap hari. Website ini saja posting hanya 2-3 konten per minggu. Namun, karena saya sedang mencoba membuat target traffic jadi lebih mengacu pada sudah sampai atau belum targetnya.

Jika pada hari jum’at ternyata target trafficnya masih jauh, maka saya posting kembali artikel baru untuk mengejar kekurangan traffic.

Jawaban

Jika memang terpaksa harus memilih, mungkin karena kekurangan tim atau masih sendirian dalam mengoptimasi website, maka saya akan memilih posting rutin.

Alasannya karena saat ini Google lebih senang dengan website yang aktif, website yang selalu menyajikan artikel-artikel atau konten-konten baru rutin setiap hari.

Coba saja, jika saat ini Anda memiliki website yang peringkatnya turun, lakukanlah terapi posting rutin setiap hari, lama kelamaan peringkatnya akan kembali naik.

Strategi Optimasi Website Baru

Saya coba bahas strategi optimasi website baru dengan kondisi kekurangan tim atau masih sendirian, dengan catatan seperti di atas hanya mampu posting rutin dengan pembahasan konten yang tidak mendalam atau jumlah kata sedikit.

1. Buat konten utama

Hal pertama yang Anda lakukan adalah buat lebih dulu konten utama dengan kata kunci atau keyword yang Anda targetkan. Fokus dulu di keyword-keyword utama.

Berapa banyak mas?

Berapa banyaknya tergantung, berapa banyak keyword yang Anda targetkan. Kalau saya, saya jarang menargetkan banyak keyword untuk sebuah website. Biasanya per website per produk yang berbeda hanya 3-10 keyword sisanya hanya artikel pelengkap.

Anggap saja Anda memiliki 3 keyword utama.

Maka Anda buat 3 artikel mendalam yang masing-masing menargetkan 1 keyword. Satu konten satu keyword biasanya jauh lebih bagus dari pada menargetkan banyak keyword dalam satu konten.

2. Buat konten pelengkap

Setelah selesai membuat konten konten utama selanjutnya untuk postingan rutin Anda hanya perlu membuat konten pelengkap, dengan pembahasan yang tidak perlu panjang lebar namun harus konsisten.

Kunci disini adalah pada konsisten.

Apakah konten pelengkap perlu menargetkan kata kunci?

Tidak perlu, konten pelengkap tidak perlu menargetkan kata kunci. Seperti artikel yang sedang Anda baca ini, ini merupakan artikel pelengkap dari website ini. Sama sekali tidak menargetkan kata kunci.

3. Buat internal link

Seperti yang sudah sering saya tuliskan pada artikel-artikel sebelumnya, saat ini selain optimasi on page dan optimasi off page yang Anda lakukan, Google juga memberi penilaian cukup besar pada User Experience atau pengalaman pengguna pada website Anda.

Jika user experience website bagus, maka website Anda akan disukai Google dan mendapatkan peringkat yang lebih baik dari website-website lainnya.

Dan permasalahan utama sebenarnya bukan pada panjang atau pendeknya konten di dalam website Anda tetapi pada user experience-nya.

Jika user experience-nya bagus maka tidak akan terlalu bermasalah walau konten Anda hanya berisi beberapa ratus kata.

Yang perlu Anda ketahui salah satu cara Google menilai user experience adalah dari waktu yang dihabiskan user di dalam website Anda, semakin lama mereka bertahan di dalam website maka user experience semakin bagus dan ini berlaku sebaliknya.

Salah satu cara yang paling mudah kita lakukan untuk membuat user bertahan lama di dalam website adalah dengan membuat artikel yang panjang dengan pembahasan yang mendalam dan lengkap.

Balik lagi, jika kontennya pendek apa yang bisa dilakukan agar user bertahan lama di dalam website?

Salah satu cara yang biasa saya lakukan adalah dengan memberikan internal link.

Bisa dengan related post yang biasanya selalu ada di bagian akhir sebuah konten. Atau bisa juga dengan menambahkan beberapa internal link di dalam konten itu sendiri contoh seperti ini.

Baca juga –> Tips Menulis Artikel dari Pakar SEO Jakarta

Di atas adalah salah satu strategi yang biasa dilakukan praktisi SEO yang juga bisa Anda lakukan.

Berikan link menuju konten lain yang masih berkaitan seperti contoh di atas, saya memberikan link ke tips menulis artikel dari pakar SEO Jakarta karena artikel tersebut sangat berkaitan erat dengan artikel ini.

Kemungkinan besar orang yang membaca artikel ini juga akan suka membaca artikel tersebut.

Kesimpulan

Dari tulisan ini ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil

  • Masalah sebenarnya bukan pada panjang atau pendek tulisan, masalah sebenarnya terdapat pada user experience. Hanya saja biasanya semakin panjang tulisan akan menyebabkan user experience atau pengalaman pengguna di website Anda semakin baik.
  • Praktek terbaiknya dengan menuliskan konten mendalam dan lakukan posting sesering mungkin.
  • Jika cara ini tidak bisa dilakukan maka Anda bisa mengutamakan posting secara rutin dengan strategi yang sudah dituliskan di atas.

Baca Artikel Tanya Jawab SEO lainnya
Klik Disini >> Q & A

3.5/5 - (6 votes)
Scroll to Top