Pada konten sebuah perjalanan kali ini kita akan membahas cara memulai usaha dari nol, tepatnya langkah awal memulai usaha.
Saat ingin memulai usaha biasanya yang ada dibenak kita adalah modal
- Modalnya berapa
- Modalnya dapat dari mana
Sehingga ketika modalnya kurang, atau bahkan tidak ada modal sama sekali. Bisnis tidak bisa dijalankan.
Percayalah ini kurang tepat, karena nyatanya kita bisa memulai usaha dengan modal seadanya.
Dulu saat posisi tidak punya modal yang terpikirkan dibenak saya adalah :
Kalau saya punya modal 10juta enak nih, bisa bisnis ini, bisa bisnis itu
Mungkin ini juga yang ada dibenak Anda saat ini.
Tapi ketika uang sebesar itu saya dapatkan. Bingung lagi, untuk apa dulu ya uang 10juta ini.
- Apakah untuk stok produk
- untuk sewa tempat
- untuk biaya promosi
- Atau untuk apa dulu
Begitupun ketika dibayangan kita, enak ya kalau ada modal 100juta, setelah uangnya didapat tetap akan bingung mau digunakan untuk apa dulu uang tersebut.
Kenapa ini terjadi?
Hal ini terjadi karena saat itu belum ada pengalaman usaha, beda cerita kalau Anda sudah punya pengalaman usaha yang cukup. Maka ketika mendapatkan modal, Anda sudah tau kemana saja modal ini digunakan.
Menjadikan modal sebagai langkah awal memulai usaha ini kurang tepat.
Apa langkah awal Memulai Usaha?
Langkah awal memulai usaha berdasarkan pengalaman saya adalah menentukan produk yang tepat. Pemilihan produk ini bisa menjadi salah satu hal paling krusial dalam memulai sebuah usaha.
Salah dalam menentukan produk akan menyulitkan perjalanan Anda kedepannya.
Anda harus benar-benar memikirkan secara matang, bukan hanya berdasarkan perkiraan tapi jika memungkinkan diikuti dengan riset.
Bagaimana cara menemukan produk yang tepat?
Cara saya dalam menemukan produk yang tepat adalah memulai dari apa yang saya sukai lebih dulu, karena suatu hal jika kita sukai maka mau dibayar atau pun tidak kita akan senang hati dalam mengerjakannya.
Mau ada uangnya atau tidak kita akan senang hati melakukan pekerjaan tersebut.
Dari hal yang kita sukai tadi, coba analisa adakah produk yang bisa dipasarkan?
Contoh 1
Contoh saya sangat menyukai SEO, saya sangat tertantang untuk bisa mendongkrak peringkat website menembus halaman 1 Google.
Dibayar atau tidak saya akan dengan senang hati mengerjakan SEO, ada uangnya atau tidak saya akan senang hati mengerjakan SEO.
Dari sini baru saya analisa bisnis apa yang bisa dijalankan dari SEO, yang saya dapat antara lain :
Semua ini kini saya jalani dan semuanya bisa menghasilkan.
Masalah apapun yang datang dari bisnis-bisnis ini saya tetap menjalaninya dengan enjoy dan senang hati, karena sekali lagi ini merupakan bidang yang saya sukai.
Saya sangat senang melihat website-website yang saya kelola baik milik pribadi maupun milik klien masuk halaman satu Google. Kepuasannya melebihi dari uang yang didapatkan.
Kalau pun pada kenyataannya uang yang didapat cukup besar, ini merupakan bonus untuk saya.
Ini kan jasa mas kalau produk bagaimana?
Oke kita ke contoh berikutnya
Contoh 2
Contoh berikutnya dari salah satu alumni kursus SEO. Diprogram kursus, saya mengharuskan peserta praktek langsung teknik SEO yang diajarkan ke bisnisnya sendiri.
Ada salah satu peserta yang saat itu belum memiliki bisnis, akhirnya saya coba menggali latar belakang peserta tersebut.
Sampai saya menemukan bahwa peserta ini sangat menyukai sepakbola, sering nobar dan tergabung di salah satu komunitas pecinta klub bola.
Dari sini kami mencoba analisa, kira-kira bisnis apa yang bisa dijalankan dari hobi sepak bolanya. Sampai kami memutuskan untuk menjual jersey bola original.
Selanjutnya peserta ini mengikuti program pelatihannya dengan membuat sebuah website dan mengoptimasi website tersebut dengan teknik SEO.
Sambil menunggu peringkat websitenya naik, peserta ini juga memsarkan produk jerseynya dari mulut ke mulut di komunitas yang diikutinya.
Order mulai berdatangan walaupun peringkat webnya belum naik.
Contoh 3
Satu contoh lagi ya agar semakin paham. Masih dari alumni Kursus SEO, peserta ini juga belum memiliki bisnis saat mulai pelatihan.
Ketika saya cek latar belakangnya ternyata peserta ini merupakan mahasiswa kedokteran.
Saat sesi konsultasi peserta ini sempat mengatakan :
“Saya waktu itu pernah praktek yang mengharuskan saya membeli alat-alat kedokteran dengan harga yang cukup mahal.”
Ditambah ternyata saat praktek kuliah dulu peserta ini sempat mencari-cari supplier alat kedokteran yang harganya paling bersahabat. Maklum keungannya terbatas katanya.
Dari sini saya memintanya untuk menjual alat kedokteran tadi, dengan langkah awal menghubungi supplier alat kedokteran yang sebelumnya pernah dikunjunginya.
Dan boom, produknya laris manis bahkan ketika websitenya masih tahap optimasi dan belum masuk halaman satu Google.
Peserta ini hanya menginformasikan ke semua teman kampusnya, bahwa saat ini dia menjual alat kedokteran yang dibutuhkan untuk praktek dengan harga yang bersahabat.
Dari 3 contoh ini jelas ya, ada beberapa hal yang bisa kita ambil ketika menjalankan bisnis dari apa yang kita sukai :
- Yang pertama ada atau tidak ada uangnya kita tetap semangat
Hal ini sangat penting karena bisnis itu naik turun, tidak selalu untung besar terkadang kita juga harus mengecangkan ikat pinggang.
Jika kita menyukai bidang bisnis kita, saat bisnis sedang turun semangat kita akan tetap terjaga.
. - Yang kedua orang-orang cenderung berkumpul dengan orang yang memiliki kesamaan
Contoh saya menyukai SEO, maka orang-orang disekitar saya kebanyakan orang-orang yang menyukai SEO.
Hal ini memudahkan ketika kita memasarkan produk sesuai kesukaan, contoh saya memasarkan jasa penulis artikel SEO. Maka boom bisa langsung banyak order karena artikel merupakan produk yang dibutuhkan orang-orang SEO.
Bagaimana mendapatkan produknya mas jika kita tidak memiliki modal?
Di konten-konten selanjutnya akan kita bahas ya, bagaimana cara mendapatkan produknya. Saya juga akan sharing bagaimana saya mendapatkan produk dengan nilai jutaan rupiah tanpa mengeluarkan modal uang, hanya modal negosiasi.
Simak terus konten Sebuah Perjalanan yang akan membahas step by step cara memulai usaha dari nol.